Pada tanggal 24-25 November 2019, Telkom University mengadakan acara Bandung ICT Expo 2019 bertempatan di TUCH, Telkom University. Dari total dua hari acara, saya datang di hari Kamis 24 November 2019 dan mendengarkan dua pemateri dengan tema sebagai berikut:
- Pemateri 1: Zulhelfi Abidin
Direktur Network and IT Solution Telkom Indonesia
Tema: Future Of Telkom Infrastructure and Business Model
Judul: Big data and Artificial Intelligance As Future Telco Business Enablers
- Pemateri 2: Dr. Mo Li
Chief Architect CTO Group, ZTE Coorporation
Tema: Future Of Telkom Infrastructure and Business Model
Judul: ZTE 5G Innovation Leverage Technologies For Future
PEMBICARA 1
Berdasarkan pemateri pertama, saya mendapat insight bahwa Infrastruktur Telkom terbukti sudah sangat maju karena mampu menghubungkan 458 IKK(Ibu kota Kabupaten Kota) dan mendapat total 163 juta pelanggan (EY 018) dan telah membuat 206K ribu BTS. Dengan pencapaian yang luar biasa tersebut, nyatanya terdapat beberapa masalah utama dalam bisnis unit yang seringkali terjadi.
Gambar-gambar di atas menjelaskan permasalahan yang sering terjadi dalam bisnis. Secara lebih lengkap dijelaskan sebagai berikut:
- Integrated Data + System
- Beberapa sistem IT tidak dirancang untuk analisis data sehingga banyak data yang hilang.
- Koleksi data perlu mengatasi masalah bisnis tertentu.
- Data Governance
- Bayangan departemen IT adalah gejala dari tata kelola data yang buruk, analisis membutuhkan proses pengidentifikasian data yang benar dan jujur.
- Data Quality
- Agregasi data, data yang hilang, rincian data, sumber data, dan lainnya.
- Oganization Structure
- Struktur organisasi ( sentralisasi. Project based/tribes) didesain untuk mendukung proyek analisis.
- People
- Skill khusus untuk Data Science.
- Kolaborasi antara bakat multidisiplin.
Kemampuan khusus yang dibutuhkan untuk Data Science antara lain:
- Analisis Teknologi
- Data system: EDW, SQL, Hive, dll.
- Distributed Computing System: Apache Spark, Tensor Flow,dll.
- Analytics/statistic languanges: Pyton. SAS, SPSS, dll.
- Cloud: Azure, AWS,dll.
- Robotic Process Automation.
- Analisis Penyelidikan
- Reporting (BI Tools).
- Visualisasi (Tableau)
- Web/Google Analytics.
- Analisis Prediktif
- Machine Learning Methods: Decision trees, random forest, deep learning, dll.
- Statistical Methods: logistic registration, boosting.
- Artificial Intelligence.
- Analisis Kausal
- Causal Inference Methods: Matching, prospensity scoring, phased rolls out.
- Experimention Methods: A/B testing, random sampling, dll.
- Arificial Intelligence.
Arificial Intelligence yang dapat diaplikasikan untuk memungkinkan bisnis Telco antara lain:
- Operational Excellence: Efisiensi operasional dan penghematan biaya.
Use cases: Network Monitoring and Operation, Farud Mitigation,Predictive Maintenance.
- Business Optimisation : Meningkatkan prodiktivitas dan peningkatan pendapatan.
Use cases: Customer Service and Virtual Assistant, RPA, Proses Robotic.
- Product Innovation : Produk dan bisnis yang baru.
Use cases: Smart city, video, gaming, digital ads.
Sedangkan AI yang sedang dikembangkan Telkom saat ini antara lain:
- Telkom Integrated Operating Center (TIOC) 4.0: AI untuk preventif dan prediktif .
- Network Optimization (Capacity & Dimensioning).
- Service Optimization: Aksi preventif dan prediktif.
- Starting the Implement Robotic Process Automation(RPA).
- Predictivr Tickets: Mendeteksi masalah pada broadband konsumen dan menggenerasi tiket untuk memulai proses pemeliharaan.
- AI Based Fraud Management: Fraud Realtime Analytics and Management System (FRAMES).
- Virtual Assistant (Chatbot): My Indihome Virtual Assistant.
Disimpulkan bahwa perkembangan teknologi yang sedang terjadi saat ini sangat berpengaruh dengan proses bisnis dalam sebuah perusahaan. Perkembangan-perkembangan tersebut mengandung peluang yang menjanjikan, namun secara bersamaan memiliki risiko-risiko yang perlu untuk diantisipasi. Seperti contoh masalah yang kerap terjadi di unit bisnis sesuai dengan penjelasan di atas, masalah-masalah tersebut perlu ditangani dengan tepat karena sangat berhubungan dengan kelanjutan bisnis kedepannya. Perkembangan E-commerce saat ini pun dihadapkan dengan masalah bisnis serupa. Untuk itu, setiap perusahaan perlu melakukan penilaian terhadap kinerja IT yang ada sehingga masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir dan diantisipasi.
Bagi Telkom, kecepatan menjadi tantangan yang cukup besar. Disamping itu kemampuan layanan bagi konsumen menjadi hal yang perlu diperhatikan. Data menunjukkan bahwa tantangan terkait dengan inisiatif big data sebesar 60% dan tingkat kegagalan atas inisiatif tersebut mendekati 85%. Oleh karena itu, perlu ada analisis yang lebih mendalam terkait dengan big data di Telkom. Dengan pengembangan yang ada, Telkom dapat meningkatkan pelayanannya kepada konsumen dengan digitalisasi yang ada sehingga konsumen dapat menikmati layanan kapanpun dan dimanapun.
PEMBICARA 2
Berdasarkan materi yang disampaikan oleh pemateri kedua, disimpulkan bahwa dasar atau pondasi dari transformasi digital terdiri dari empat hal, yaitu:
- Edge Cloud (MEC) : meliputi latensi yang rendah, kebutuhan transmisi yang rendah.
- Artificial Intelligence: meliputi otomatisasi, kemungkinan aplikasi AR di dunia nyata.
- Information Security: meningkatkan keamanan transmisi dan blockchain.
- IOT : membawa IOT ke realitas.
Berdasarkan data yang terlampir, jaringan 5G akan muncul dalam jangka waktu 3 tahun dari tahun ini. Dengan perkiraan pengguna sebanyak 500 juta orang. Otomatisasi jaringan terdiri dari desain, bisnis, dan O & M. Dimana ketiganya saling berhubungan satu dengan yang lain menciptakan jaringan yang berkesinambungan. Otomatisasi ini nantinya akan sangat bermanfaat untuk analisis big data serta membangun kebijakan dalam pengaplikasiannya. Hal tersebut nantinya akan membentuk Service Lifecycle Management yang akan meningkatkan otomatisasi dalam perusahaan.
Terdapat empat poin penting yang perlu diperhatikan dalam pengembangan 5G di tahun 2019, yaitu:
- Penyederhanaan : Menyederhanakan RAN/Site dan mengotomisasi jaringan yang dapat digunakan.
- Menambah: Penambahan pada MEC dan AI.
- Membagi: Satu jaringan untuk seluruh proses yang ada dan mendesentralisasi penyebaran.
- Perpaduan: aplikasi, keamaan informasi, IoT, dan otomatisasi industri.
Dari data-data di atas disimpulkan bahwa saat ini pengembangan 5G dilakukan dengan sangat pesat. Seluruh pengembangan tersebut tentunya akan sangat berpengaruh pada bisnis online yang berjalan saat ini. Diprediksi akan terjadi perubahan mendasar pada proses bisnis perusahaan, baik konvensional maupun digital. Masuknya 5G akan menjadi era baru yang membuka peluang serta tantangan lebih besar dari sebelumnya karena adanya peningkatan otomatisasi dan penyederhanaan pada jaringan sehingga membuka peluang besar bagi bisnis yang ada. Namun perlu disadari bahwa setiap bisnis perlu menyesuaikan proses bisnisnya dengan teknologi yang ada, karena tidak seluruh bisnis memiliki alur jaringan yang sama.