Strategi STP pada dasarnya digunakan untuk memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Ada tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmenting, targeting dan positioning:
Segmenting : Adalah upaya memetakan pasar (sasaran program) dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk. Segmentasi dibagi menjadi:
- Segmentasi Pasar berdasarkan Geografi: Pada segmentasi ini, pasar dibagi ke dalam beberapa bagian geografi seperti negara, wilayah, kota, dan desa. Daerah geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan akan menjadi target operasi perusahaan.
- Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi : Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan dasar pembagian usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan.
- Segmentasi Pasar berdasarkan Psikografi: Segmentasi psikografi menelaah bagaimana konsumen dengan segmen demografi tertentu merespon suatu stimuli pemasaran.
Segmentasi Pasar berdasar Tingkah Laku: Segmentasi ini dikelompokkan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi pembeli terhadap suatu produk.
Contoh Segmentasi Aqua :
Di segmentasi geografisnya, Aqua menujukan semua pasar yang ada di wilayah Indonesia. Tidak hanya di perkotaan, tapi kita juga bisa menemukan produk Aqua di pinggiran kota, bahkan pedesaan.
Secara demografis, Aqua menargetkan orang-orang di semua kalangan dan jenis kelamin. Produk Aqua diproduksi untuk semua kalangan dan untuk dikonsumsi siapa saja.
Secara psikografis, Aqua ditujukan untuk kalangan kelas sosial menengah. Tapi bisa juga untuk kelas kalangan bawah mengingat ada harga kemasan yang bisa dijangkau kelas kalangan bawah dengan harga pasar Rp 500,- dan Rp 3000,- Selain itu Aqua diperuntukkan bagi orang-orang dengan gaya hidup praktis dan sehat dengan kemasan yang mudah didapat dan dibawa, sehingga Aqua cocok bagi orang aktif dengan mobilitas yang tinggi.
Targetting: Setelah memetakan pasar (sasaran program), tahap targeting seperti namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar.
Contoh Penetapan Target Sampoerna Mild :
Sampoerna menetapkan target konsumennya pada perokok-perokok muda dengan usia sekitar 18-25 tahun. Dimana saat ini kebanyakan terdapat perokok wanita. Dengan dikeluarkan produk rokok kretek baru yang lebih ringan, Sampoerna A-mild mengincar pangsa pasar pria yang lebih memilih rokok kretek untuk beralih ke rokok LTLN dengan rasa yang lebih halus. Target utama dari Sampoerna A-mild tetap pria. Namun pihak dari PT HM Sampoerna tetap mencoba menggaet perokok wanita dan pria lebih banyak lagi. Untuk pola targetingnya, sampoerna ini menggunakan pola full market coverage, dengan berusaha untuk melayani seluruh kelompok perokok yang membutuhkannya. Semisalnya dengan berusaha untuk melayani kebutuhan rokok kretek, rokok dji sam soe, dan juga a-mild.
Positioning : Apabila target pasar (sasaran program) sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Menurut Don E.Schwitz, positioning adalah bagaimana untuk meningkatkan sekaligus menempatkan produk yang kita buat terhadap pesaing kita dalam pikiran konsumen, dengan kata lain positioning dipakai untuk mengisi dan memenuhi keinginan konsumen dalam kategori tertentu.
Contoh Positioning Sampoerna Mild:
PT HM Sampoerna Tbk, ini merupakan perusahaan bertipe market leader, karena kebanyakan banyak produk pt sampoerna ini yang disukai banyak konsumen di pasar.
Dalam penawaran produk rokok dalam iklan tv, PT Sampoerna memang tidak memberikan iklan yang memperagakan untuk merokok. Tetapi PT Sampoerna memberikan tentang kekreatifan dalam pembuatan iklannya, dimaksudkan untuk menarik perhatian para konsumen untuk melihat iklan tersebut.
Persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning dari perusahaan sangat ditentukan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan dari persepsi perusahaan terhadap dirinya sendiri, persepsi perusahaan terhadap pesaing, persepsi perusahaan terhadap pelanggan.
Leave a Reply